Komponen Jaringan: Concentrator atau HUB
Secara
sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi
star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan
beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC)
bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu
port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung
terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada
jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk
ke server atau hub lain (uplink). Sebagian hub — terutama dari generasi
yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah
port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek
hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada
bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub
GAMBAR: Prinsip Kerja HUB
Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu
- Manageable Hub;
- Unmanageable Hub.
Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software
biasanya menggunakan browser IE — sedangkan unmanageable hub tak bisa.
Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk
berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan
hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti
itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari
bandwidth jaringan yang ada. Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet
10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara
kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth
rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan
tersebut hanyalah 1Mbps. Nah bagaimana pula jika penggunanya hanya
sendirian ?
Pada
jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya
repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data
bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar